Tindakan
yang harus dikerjakan :
- Wajib
lapor ke : Satpam, petugas atau instansi terkait.
- Siap
dengan sarana komunikasi seperti HP, telepon atau sarana lain yang
memungkinkan.
- Memberikan
perlakuan pada kategori: SEGERA.
- Setiap
laboratorium harus mencantumkan nomor telpon penting yang dihubungi.
Ada
beberapa type keadaan emergency yang antara lain :
- Beberapa
keadaan darurat dari laboratorium.
- Tipe
kecelakaan atau spills/tumpahan.
- Kombinasi
Spills dengan bahan kimia/radioaktif.
- Medical
emergencies
Beberapa
peristiwa yang dapat menimbulkan emergency antara lain :
- Bencana
alam seperti banjir, gempa bumi dll.
- Kebakaran
dan ledakan.
- Bahan
kimia.
- Bahan
biologis : cakaran, gigitan, skrining terhadap penyakit tertentu.
- Bahan
Radioaktif
Dari
banyakknya faktor dan peristiwa yang dapat menimbulkan keadaan emergency, perlu
dibuat secara tertulis yaitu prosedur darurat untuk Laboratorium. Prosedur ini
memuat secara rinci mengenai :
- Luka
goresan, injeksi, dll.
- Pemaparan
aerosol (diluar BSC)
- Tumpahan
atau pecahan wadah biakan.
- Kecelakaan
sentrifus.
- Bencana
alam, kebakaran dan banjir.
- Luka
gigitan dan cakaran hewan.
Bahkan
lebih jauh lagi perlu diadakan brieving ataupun semacam training agar pemakai
laboratorium dapat mengetahui dan memahami sumber dan penyebab kecelakaan, cara
memberikan pertolongan serta evakuasinya. Adapun rincian materi prosedur
emergency dan P3K bisa berisikan :
- Pertolongan
pertama
- Pembersihan
bahan
- Kimia/biologi/radiologi
- Evakuasi
darurat
Sedangkan
perlengkapan dan peralatan darurat (emergency) yang seharusnya tersedia untuk
sebuah laboratorium antara lain :
- Kotak
P3K (Pertolongan Pertama Pada kecelakaan)
- Tandu
- Spill
Kits
- Pakaian
pelindung and Respirators
- Peralatan
dekontaminasi
- Disinfektan
and peralatan pembersih
- Peralatan
lain (palu, obeng, tali., dll)
- Pita
demarkasi, tanda peringatan
Assembly Point (Titik
Kumpul)
Setiap
peneliti/staf, laboran dan personel pemakai laboratorium harus memahami
terlebih dahulu adanya titik kumpul (mengikuti tanda panah atau garis merah).
Selain itu harus tahu juga lokasi pintu darurat (tanda exit). Perlu diingat
bahwa pintu tersebut sudah merupakan suatu pintu perlindungan.
Kecelakaan
Biologis
Berikut
ini beberapa tahapan perlakuan jika terjadi kecelakaan yang bersifat biologis :
1.
Tahan nafas
2.
Cepat keluar dari daerah kontaminan
3.
tanggalkan semua pakaian lab
4.
Gunakan pakaian pelindung (PPE)
5.
Beritahu teman lainnya
6.
Masuk ke kontaminan area dengan PPE
7.
Bersihkan spill
8.
Segera ke klinik terdekat
9.
Catat semua kejadian
Dari
rincian prosedur emergency tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa :
- Keselamatan
nyawa adalah yang utama.
- Latihan/training
harus secara rutin dikerjakan.
- Sebelum
masuk laboratorium untuk mengerjakan riset peneliti harus mengetahui dan
memahami cara-cara menangani kecelakaan/keadaan emergensi.